TONGKAT ESTAFET PUTUSSIBAU

hingga nanti tongkat estafet ini akan di teruskan lagi oleh generasi muda, Sampai nanti masa lalu kan menjadi sejarah para leluhur ,dan yang akan datang kan menjadi misteri sang inspirasi muda, perlahan berjalan mencari garis finish yang belum terlihat....

Rabu, 23 Desember 2009

Merry Christmas & happy New Year

Putussibau-area.blogspot.com mengucapkan Merry Christmas & happy New Year

Save The Planet, Peace !!!!

Sabtu, 12 Desember 2009

Lampu Jalanan di Kota Mungil "Putussibau"

Model kali ini makhluk tidak bernyawa " sang Lampu jalan"


Ada yang bilang "Gelap itu tidak ada, hanya tidak ada cahaya!"
inilah kisah "Lampu jalanan", kisah sederhana dari negeri antah berantah ( heee ^^)

Selain sinar Bulan, jalanan di kota mungil ku putrussibau, di sinari juga oleh Lampu jalanan yang menjadi saksi indah nya malam.
saat malam datang, lampu jalanan pun menyinari jalan, walaupun lampu jalanan bukan makhluk hidup, saat malam yang dingin meskipun hujan turun, tetap saja menyala !
pendirian yang mengerti tentang perasaan para pengguna jalan, lampu jalan tetap menerangi.
kesungguhan lampu jalan di uji, malam hari tetap bekerja tidak ada teman ngobrol hanya saling pandang jauh jauhan dengan sang bulan ( sedikit Hiperbola ^< ^)

Samapi sekarang di sudut sana saat malam tiba, sang lampu jalan tetap akan menyinari ( mungkin tidak bila padam listrik kali ya!!)

Seperti belahan Jiwa, dan cinta segitiga, lampu jalan tidak akan terpisahkan dengan jalan dan sang bulan juga menemani makan kacang saat begadang malam.

Marilah kita rawat lampu jalan kita, jangan di rusak kan untuk kebaikan kita juga!!
tulisan sederhana by deo
thank's

Minggu, 06 Desember 2009

Hiruk pikuk kota mungil

Walupun kota mungil ku bukan metropolitan, tidak sepadat ibu kota, dan tidak Seglamour kota hiburan lainya....
tapi itulah kenyataannya, kota mungil yang ramai bila ada kampanye politik( 5 tahun sekali) , pasar malam (itupun sekali kali), acara band-band remaja.

Saat pagi terlihat anak-anak berbaju putih-merah, putih-biru,putih-abu abu, mulai berangkat ke sekolah ada yang di antar orang tua mereka, ada juga yang naik sepeda, motor, ataupun jalan kaki meskipun begitu semangat mereka tak pernah pudar untuk mencari ilmu di sekolahan meraih cita cita, karena mereka mempunya mimpi-mimpi, yang besar dan akan menjadi orang-orang besar.

Beralih ke pasar, sayur segar telah disiapakan oleh para penjual untuk mencari rezeki, berjualan sayur segar yang baru di petik dari kebun. dari subuh para penjual sayur sudah ada di pasar mempersiapkan barang dagangannya,berharap bisa memperoleh rezeki yang banyak. kalau tidak laku ya takutnya sayur - sayurannya layu....

inilah hidup, inilah pilihan!
banyak orang khawatir dengan Roda yang berputar (kadang kehidupan orang di atas dan ad yang di bawah)!
Hidup perlu perjuangan,percaya dan harapan

inilah pesan seorang Ayah kepada anak nya :
  • mau bekerja dengan pulpen atau dengan cangkul?
itulah pesan ayah seorang ayah kepada anak nya,dia seorang yang ku kagumi...

Selasa, 17 November 2009

Pesta Seni dan Budaya Dayak VII 2009

Selasa, 27 Oktober 2009

Merah Putih di Kota ku


Bangitkanlah jiwa Nasionalisme kita sebagai generasi selanjutnya di ibu pertiwi ini, bendera pusaka kita Sang Saka Merah Putih itulah identitas bangsa kita, mungkin banyak dari kita sudah tahu apa artinya merah yaitu berani dan putih yaitu suci, tapi maknanya bukan hanya itu saja.
ada buku Prof Moh Yamin "6.000 Tahun Sang Saka Merah Putih" yang tak pernah dicetak ulang sejak 1958,diulas :
  • Dijelaskan, warna merah simbol matahari dan warna putih sebagai simbol bulan. Merah putih bermakna "zat hidup". Hanya tidak dijelaskan makna "zat hidup". Buku ini ingin membuktikan, Merah Putih sudah menjadi simbol bangsa Indonesia sejak kedatangan mereka di kepulauan Nusantara 6.000 tahun lampau.
  • Makna merah-putih tidak cukup ditelusuri dari jejak arkeologi bahwa warna merah, putih, dan hitam dapat dijumpai pada berbagai peninggalan prasejarah, candi, dan rumah adat. Artefak- artefak itu hanya ungkapan pikiran kolektif suku-suku di Indonesia. Maka, arkeologi pikiran kolektif inilah yang harus digali dan masuk otoritas antropologi-budaya atau antropologi-seni. Alam pikiran semacam itu masih dapat dijumpai di lingkungan masyarakat adat sampai sekarang.
  • Warna merah, putih, hitam, kuning, dan campuran warna- warna itu banyak dijumpai pada ragam hias kain tenun, batik, gerabah, anyaman, dan olesan pada tubuh, yang menunjukkan keterbatasan penggunaan warna- warna pada bangsa Indonesia. Kaum orientalis menuduh bangsa ini buta warna di tengah alamnya yang kaya warna. Benarkah bangsa ini buta warna? Atau bangsa ini lebih rohaniah dibandingkan dengan manusia modern yang lebih duniawi dengan pemujaan aneka warna yang seolah tak terbatas?
  • Alam rohani dan duniawiAlam rohani lebih esensi, lebih sederhana,lebih tunggal. Sedangkan alam duniawi lebih eksisten, kompleks, dan plural. Bangsa Indonesia pramodern memandang hidup dari arah rohani daripada duniawi. Inilah sebabnya penggunaan simbol warna lebih sederhana ke arah tunggal. Jika disebut buta warna, berarti buta duniawi, tetapi kaya rohani.
  • Berbagai perbedaan hanya dilihat esensinya pada perbedaan dasar, yakni laki-laki dan perempuan. Semua hal yang dikenal manusia hanya dapat dikategorikan dalam dualisme-antagonistik, laki-perempuan. Matahari itu lelaki, bulan perempuan. Dan puluhan ribu kategori lain.

    Pemisahan "lelaki"-"perempuan" itu tidak baik karena akan impoten. Potensi atau "zat hidup" baru muncul jika pasangan-pasangan dualistik itu diharmonikan, dikawinkan, ditunggalkan. Itu sebabnya tunggalnya merah dan putih menjadi dwitunggal. Satu tetapi dua, dua tetapi tunggal. Dwitunggal merah-putih menjadi potensi, zat hidup.
  • Harmoni bukan sintesis. Sintesis merah-putih adalah merah jambu. Bendera Indonesia tetap Merah Putih, dwitunggal. Dalam sintesis tidak diakui perbedaan karena yang dua lenyap menjadi satu. Bhinneka Tunggal Ika bukan berarti yang plural menjadi satu entitas. Yang plural tetap plural, hanya ditunggalkan menjadi zat hidup. Sebuah kontradiksi, paradoks, yang tidak logis menurut pikiran modern.
  • Dalam pikiran modern, Anda harus memilih merah atau putih atau merah jambu. Lelaki atau perempuan atau banci. Dalam pikiran pramodern Indonesia, ketiganya diakui adanya, merah, putih, merah jambu. Merah jambu itulah Yang Tunggal, paradoks, Zat Hidup, karena Yang Tunggal itu hakikatnya Paradoks. Jika semua ini berasal dari Yang Tunggal, dan jika semua ini dualistik, Yang Tunggal mengandung kedua-duanya alias paradoks absolut yang tak terpahami manusia. Tetapi itulah Zat Hidup yang memungkinkan segalanya ini ada.
  • Yang Tunggal itu metafisik, potensi, being. Yang Tunggal itu menjadikan Diri plural (becoming) dalam berbagai pasangan dualistik. Inilah pikiran monistik dan emanasi, berseberangan dengan pikiran agama-agama Samawi. Harus diingat, merah-putih telah berusia 6.000 tahun, jauh sebelum agama-agama besar memasuki kepulauan ini.
  • Warna merah, putih, dan hitam ada di batu-batu prasejarah, candi, panji perang. "Putih" adalah simbol langit atau Dunia Atas, "Merah" sim- bol dunia manusia, dan "Hitam" simbol Bumi atau Dunia Bawah. Warna-warna itu simbol kosmos, warna-warna tiga dunia.
  • Alam pikiran ini hanya muncul di masyarakat agraris. Obsesi mereka adalah tumbuhnya tanaman (padi, palawija) untuk keperluan hidup manusia. Tanaman baru tumbuh jika ada harmoni antara langit dan bumi, antara hujan dan tanah. Antara putih dan hitam sehingga muncul merah. Inilah yang menyebabkan masyarakat tani di Indonesia "buta warna".
  • Buta warna semacam itu ada kain-kain tenun, kain batik, perisai Asmat, hiasan rumah adat. Meski dasarnya triwarna putih, merah, hitam, terjemahannya dapat beragam. Putih menjadi kuning. Hitam menjadi biru atau biru tua. Merah menjadi coklat. Itulah warna-warna Indonesia.
  • Kehidupan dan kematianAntropolog Australia, Penelope Graham, dalam penelitiannya di Flores Timur (1991) menemukan makna merah dan putih agak lain. Warna merah dan putih dihubungkan dengan darah. Ungkapan mereka, "darah tidak sama", ada darah putih dan darah merah. Darah putih manusia itu dingin dan darah merah panas. Darah putih itu zat hidup dan darah merah zat mati. Darah putih manusia mendatangkan kehidupan baru, kelahiran. Darah merah mendatangkan kematian.
  • Darah putih yang tercurah dari lelaki dan perempuan menimbulkan kehidupan baru, tetapi darah merah yang tercurah dari lelaki dan perempuan berarti kematian. Makna ini cenderung mengembalikan putih untuk perempuan dan merah untuk lelaki, karena hanya kaum lelaki yang berperang. Mungkin inilah hubungan antara warna merah dan keberanian. Merah adalah berani (membela kehidupan) dan putih adalah suci karena mengandung "zat hidup".
  • Mengapa merah di atas dan putih di bawah? Mengapa tidak dibalik? Bukankah merah itu alam manusia dan putih Dunia Atas? Merah itu berani (mati) dan putih itu hidup? Merah itu lelaki dan putih perempuan? Merah matahari dan putih bulan?Merah panas dan putih dingin? Artinya, langit-putih-perempuan mendukung manusia-merah-lelaki. Asal manusia itu dari langit. Akar manusia di atas. Itulah sangkan-paran, asal dan akhir kehidupan. Beringin terbalik waringin sungsang. Isi berasal dari Kosong. Imanen dari yang transenden. Merah berasal dari putih, lelaki berasal dari perempuan.
  • Jelas, Merah-Putih dari pemikiran primordial Indonesia. Merah-putih itu "zat hidup", potensi, daya-daya paradoksal yang menyeimbangkan segala hal: impoten menjadi poten, tak berdaya menjadi penuh daya, tidak subur menjadi subur, kekurangan menjadi kecukupan, sakit menjadi sembuh . Merah-putih adalah harapan keselamatan. Dia adalah daya-daya sendiri, positif dan negatif menjadi tunggal.
  • Siapakah yang menentukan Merah-Putih sebagai simbol Indonesia? Apakah ia muncul dari bawah sadar kolektif bangsa? Muncul secara intuisi dari kedalaman arkeotip bangsa? Kita tidak tahu, karena merah-putih diterima begitu saja sebagai syarat bangsa modern untuk memiliki tanda kebangsaannya.
    Merah-Putih adalah jiwa Indonesia....

sumber :
Bagus Yudo Prayitno
(Pengamat Budaya Timur dan Praktisi Pendidikan)





Sabtu, 24 Oktober 2009

Manusia dan ALam ialah sahabat

  • Ku gak mau sungai ku kering kerontang, ikan tiada entah pergi ke mana
  • rumput pun meringkuk layu
  • bunga pun tersedu sedu...
  • jangan biarkan semuanya ini terjadi

Hutan rimba dan seisinya HIDUP damai dan Sajahtera, Kami di sini berjanji akan menjaga Hutan rimba dan semua isinya.
Semua rumput hijau,biru langit, cerahnya pagi tersenyumlah, alangkah indah nya apabila kita bisa bersahabat dengan Huta
n....
semuanya itu tiada harganya.



Perbesar gambar jika ingin melihat tulisan/Klik gambar pada foto nya :






inspirasi dari berbagai sumber ...
didedikasikan untuk BUMI PERTIWI
creative by deo

Sabtu, 10 Oktober 2009

Jembatan di Kota mungil Ku ....

Jembatan yang di bangunkan kala pagi datang oleh matahari,
dan malam di temani oleh rembulan....


ia kan jadi saksi kesibukan kehidupan di kota mungil ....Putussibau
jembatan yang kokoh ini telah melalui jutaan detik, ribuan hari, ia tetap bertahan di kala sore datang, hujan, panas menghampirinya..
selama ini ku telah melewati mu, meskipun kau hanya jembatan yang menjadi saksi bisu,ketika ku lewat..
bagi ku kau mempunyai nyawa,karena itu harus kita rawat, tanpa mu kami tidak dapat melalui jalan antara Putussibau- kedamin..
sore ini ku pandangi kau sang jembataan tua dari sudut arah matahari tenggelam, dan berkata dalam hati “teruslah kokoh, pagi matahari kan membangunkan mu, dan malam bulan kan menidurkan mu”

Next Generation Putussibau

Penulis : ALberto deo prawira
Dokumen foto : Putussibau-kapuashulu( Grup Facebook)


Saat upacara 17 agustusan di lapangan kantor Bupati,
anak anak yang penuh semangat merah putih


Merekalah kebanggan kota kecil kami, anak berseragam merah putih yang mempunyai semangat yang luar biasa.
mereka yang nantinya yang menjadikan kota putussibau terus bangun, terus berkembang, terus berkreatifitas.
pemikiran muda mereka perlu kita hargai, dan mereka perlu kita hadiahkan fasilitas pendidikan atau juga beasiswa.
terus lah berjuang generasi muda putussibau, pemimpin besar memiliki mimpi yang besar juga, jalan masih panjang garis finish belum terlihat di sana.

Jumat, 09 Oktober 2009

Sudut kota mungil ku " Putussibau"

Penulis : Alberto Deo Prawira
Dokumen Foto : Herdian Nurbeni


Kantor Bupati
Bank BRI
Masjid Agung
RSUD
daerah tepi sungai kapuas
Jembatan yang kokoh di makan usia
Pembangunan taman
Daerah Bandara pangkusuma
Gerbang Selamat datang
Tempat tidur para pahlawan

Potret kota ku Putussibau i love u full,..
dari sudut kota memandangimu,seiring pembangunan yg semakin berkembang...
mimpi ini masih panjang untuk membangunkan mu,...
ku ingin selalu mengindahkan kota mungil ku ini...
dan tak kan berhenti selalu memberikan yang terbaik,
dan berharap generasi selanjutnya bisa merasakan bumi pertiwi yang hijau dan melihat budaya yg tetap lestari..
karena ku tak kan selalu bisa menemani mu,...
hingga nanti tongkat estafet ini akan di teruskan lagi oleh generasi muda..
sampai nanti masa lalu kan menjadi sejarah para leluhur ,dan yang akan datang kan menjadi misteri sang inspirasi muda,.,.,
perlahan berjalan mencari garis finish yang belum terlihat....

Kamis, 13 Agustus 2009

POTRET PUTUSSIBAU

Kota Putussibau adalah kota banjir ringan,karena kalau banjir anak2 muda sering enjoy dan bermain air banjir(hehehei) versi saya sih

Kota putussibau juga melahirkan banyak anak muda yang berbakat yang mempunyai paradigma bahwa di Putussiabau mereka bisa membangun kehidupan yang jauh lebih baik.

tepatnya sebuah kecamatan di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Indonesia. Putussibau, yang sekaligus sebagai ibukota Kabupaten Kapuas Hulu, dapat ditempuh lewat transportasi Sungai Kapuas sejauh 846 km dan lewat jalan darat sejauh 814 km dari Pontianak, ibukota Kalimantan Barat. Kota ini terletak di hulu Sungai Kapuas yang memiliki panjang 1,143 kilometer, dan 56 persen dari luas wilayah kabupaten ini adalah kawasan konservasi dalam bentuk taman nasional dan hutan lindung.
Tanggal lahir kota ini, yaitu 1 Juni, diperingati berdasarkan Piagam Kesepakatan Seminar Hari Jadi Kota Putussibau, yang ditanda-tangani oleh 25 orang peserta Seminar Pengkajian Sejarah Hari Jadinya Kota Putussibau, yang diselenggarakan pada 12 – 14 Pebruari 2005.


Datang dan mampir lah melihat lihat ke kota mungil Putussibau :)

Minggu, 26 Juli 2009

STOP RASCIM, For Peace to Indonesian and Earth.


ini foto di ambil waktu saya masih duduk di bangku SMA kls 3, saya berfoto sama dua orang wanita bule, ini di Kantor PUSIN KH,tepat nya di kampung halaman saya.
Perbedaan Ras,Agama,Warna kulit, dan kebangsaan tidak menghalangi kita buat berteman,(Naluri Perdamaian) gejolak spontanis ada dalam diri kita, untuk membagikan berbagi kasih, perasaan, suka cita.

Kita sebagai bangsa indonesia,mari
rakyat untuk bersatu, dan menyatukan dari ke-anekaragaman suku, bahasa, budaya dll. Junjunglah kembali kata-kata yang terselip dalam sumpah pemuda karena dengan itu kita selamanya akan bersatu demi tanah air indonesia yang kita cintai.



SUMPAH PEMUDA
"Kami putra dan putri indonesia mengaku
Bertanah air satu, Tanah Air Indonesia
Berbangsa satu, Bangsa Indonesia
Berbahasa satu, Bahasa Indonesia.

Jumat, 24 Juli 2009

KAMI TIDAK TAKUT


Kami bangsa indonesia tidak takut,
Kami Maju dan Kamu terSudut

Kepada kalian yg Berkeliaran, Detasemen 88 kan datang.

Teman2 mu sudah kami makamkan,jadi sekarang giliran Kamu yg Gentar+pucat Basi


foto : deo
inspirasi : Pandji Pragiwaksono ( song Kami tidak takut)

Sabtu, 18 Juli 2009

Bom Marriott dan Ritz Carlton Mega Kuningan



Apakah demokrasi seperti ini
Orang bebas berbuat sesuka hati

Indonesia sedih lagi ...
Air mata banjir lagi ...

Orang seperti mereka harus pergi
Jangan beri tempat di bumi pertiwi

Di negeri merdeka butuh toleransi
cara kekerasan gak welcome di sini
(lirik Slank Jakarta meledak lagi)

Jumat, 17 Juli 2009

Save Borneo

save Borneo, stop logging, stop destroying our forest. we're dying defending our right to protect our land from greedy businessman in our community. let people all over the world know the fact we don't have much virgin fores left due to logging & palm oil industry.

Sabtu, 11 Juli 2009

Suara Alam Putussibau



Suara Alam Putussibau


Rasakan betapa dalam,cinta kita pada hutan kita. Masihkah ada ragu di Hati mu untuk lestarikan hutan kita,untuk kita umat manusia karena alam dan manusia tak kan mungkin terpisah.
Menjaga masa depan alam dan kehidupan manusia di bumi tidak lah muda, Apakah anda masih ingin mendengar suara burung yang berkicauan di pagi hari,melihat gunung,sungai,dan berselimut persahabatan dgn alam.
jangan birakan smua ini berakhir, anak cucu kita kan melihat pasir putih suatu hari nanti dan berlari lari di hutan rimba yang indah,jauh lebih indah.
Hutan memerlukan Hijau,begitu juga bintanag dan manusia....







Jumat, 03 Juli 2009

Kemurnian di Putussibau,Kalbar,indonesia





Sebuah Cerita tentang Kemurnian di Putussibau,Kalbar,indonesia


Kepolosan,kemurnian hutan di daerah daerah putussibau harus di jaga,jangan sering di botakin.
jangan biarkan Uang ribuan menghipnotis kita.
Kedudukan yang mengiurkan,mungkin?
aku ngak ngerti ada banyak tambang,kebun sawit, ilegal logging atau apa??, yang aku tahu banyak hutan yang hilang.
kita orang putussibau,tidak terbelakang....
asal ada ubi aku cukup senang dan aku pun tenang.
buat anak muda dan smua warga di putussibau, mari kita jaga hutan kita p; stop Global warming.

Foto dari berbagai Sumber, terima Kasih.


Kamis, 02 Juli 2009

langkah ku di putussibau

 Putussibau Tampak atas,
indah sekali ya kan. Poto ini Saya ambil dengan Camera Digital sederhana waktu saya sedang bersantai sore hari kelak akan membuat rindu kota mungil.
dan ada jga Smunsa Putussibau, Wajib sekolah ya teman-teman!  
Say no to alkohol, no smoking, stop rascim,Stop global warming ; jadi anak Pintar.

Lapangan Bola Sepak nih,...
tempat latihan tim PSKH 
(persatuan sepak bola kapuas hulu)
ini saat saya dan teman saya sedang santai di atas gedung, menyimpan harap untuk generasi penerus kami, dan orang tua kami.

tempat sore-sore anak putusibau pada nongkrong menghabiskan waktu, sampai burung dan angin membisu,larut malam maksudnya.
SPBU ny putussibau nih, dengan antrian selalu panjang bila minyak datang
Jembatan nya putussibau, kalau air nya banjir,ada yg suka mandi ke sini gak?
ini dia kalau musim kemarau,sering di datangi turis-turis lokal ....pala pulau river, ok kan....

Putussibau Area + Empuna Blog


Sepatah dua patah kata,seperti debu tajam menerpa mata,menghirup nafas dalam di gerbang ku Putussibau.

disini aku di tempa disini aku dibesarkan,semangat ku keyakinan ku keberadaan ku terbentuk,masih ku pelihara kerinduan yang dalam setiap sudut mu menyimpan langkah ku Putussibau......

KATEGORI

kapuas hulu (48) kalimantan barat (43) Wisata dan Budaya (29) Berita Hiburan (28) putussibau (25) DAYAK (16) Renungan (16) Budaya (10) Iban (9) Kalimantan (9) Dayak Iban (8) HPMDKH (7) Sungai Utik (7) Borneo (6) Dayak Iban Sungai Utik (6) Save Borneo (5) Sarawak (4) save culture (4) save dayak (4) save rainforest (4) Deo (3) Heritage (3) Indonesia (3) KB 1 (3) Malaysia (3) Rumah Panjang (3) Wisata (3) borndeo (3) plb badau (3) pos lintas batas negara (3) presiden joko widodo ke putussibau (3) tatto dayak (3) Adat (2) Alam (2) Culture (2) Dayak Kalimantan (2) Dayak Taman Kapuas (2) Dayak tribe (2) GUBERNUR KAL-BAR (2) Hutan (2) Hutan Adat (2) Kartun Borneo (2) Melapi (2) Pilkada Kalimantan Barat (2) Rumah Betang (2) YOGYAKARTA (2) lagu Dayak (2) save earth (2) (PSBDK (1) 2012) (1) Asian Arowana (1) BATAS (1) BUKU (1) Benua Tengah (1) Bukit Kelingkang (1) Cornelis (1) Dayak di Ujung Pena Mahasiswa (1) Ensebang Plaik (1) Events (1) Festival Danau Sentarum & Betung Kerihun (1) GOLPUT (1) Gawai (1) Gubernur Kalbar (1) Indonesia. (1) Kalimantan Dayak Iban (1) Kartun Dayak (1) Keling (1) Keling Kumang (1) Kumang (1) Long House (1) Lunsa Hilir (1) Lunsa Hulu (1) Mahasiswa Dayak (1) Mamandung (1) Mamasi (1) Menua (1) Native (1) PAC (1) PESTA SENI DAN BUDAYA DAYAK SE-KALIMANTAN X 2012 (1) PSBDK (1) Pesta Seni Budaya Dayak ke X (1) Putussibau Art Community (1) RAA MAMANDUNG (1) Rainforest (1) Save (1) Sayut (1) Sclerepages Formosus (1) TNBK (1) TNDS (1) Tamambaloh (1) Travel (1) West Kalimantan (1) arwana sentarum (1) badau (1) batang mandai (1) big tree (1) bukit tilung (1) dayak kayaan (1) gawai dayak (1) gereja mendalam (1) ikan arwana super red (1) jokowi ke plb badau (1) kayaan (1) landmark (1) masyarakat adat (1) mendalam (1) sauwe (1) silok (1) taman kapuas (1) upacara 17 agustus putussibau kapuas hulu (1)